Peraduan Baik

by - 31.1.19


Konsep melancong 2-3 hari bagi yang berjiwa petualang tak ada masalah lelahnya jadi pengalaman manis, seru saya seperti traveller sejati padahal seharian besok harus melek mata. Menginjak kaki di Pulau Jawa bagian Timur yang belum sempat terpikirkan hanya kepingin ke Jogja yang terkenal nuansa sultannya itu. Lagipula kesempatan tidak datang dua kali saya pun langsung berangkat melupakan sejenak bayangan Jogja tadi dengan sunrise Gunung Bromo. Matahari belum sempurna naik bersembunyi diantara tiga susunan gunung menambah dinginnya suhu, berulang kali saya menggosokkan telapak tangan.

Menghitung detik sampai jarum pendek di angka lima semua sudah duduk beralaskan karpet kecil sewaan, berdiri di pinggir pembatas, peralatan kamera dan menunggu matahari naik dengan harapan bisa menghangatkan suhu karena makan semangkuk kuah bakso bagi tiga belum cukup hangat apalagi kenyang.

Oh, begini yang dilakukan manusia pengejar sunrise rela tidak tidur semalaman. Dalam hati saya berterimakasih diberi nikmat bisa lihat langsung suasana hangat meski di tempat dingin, langit menunjukkan sedikit warna kuning yang saya yakin ditutupi embun. Dari bawah sana konstruksi-konstruksi Tuhan tampak indah kawah aktifnya juga baik seperti doa banyak orang. Satu tempat untuk melebarkan senyuman pada kawasan yang memiliki dua sisi yang berbeda tetapi sayuran bisa tumbuh subur. Saya tidak perlu jabarkan panjang-panjang traveling to Bromo. Ketik di kotak pencarian internet pasti ada tentu saja tidak mengecewakan semua punya kesan baik.

Cerita setelah pulang adalah hadiahnya; Sepuluh derajat selsius.

You May Also Like

0 comments