Me of Colorful

Dilansir dari website Kominfo jumlah pengguna internet tahun 2017 telah mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut meningkat menjadi 10,56 juta jiwa sejak tahun 2016 sudah hampir tiga tahun berlalu yang artinya jumlah tersebut akan terus naik di tahun 2019 seiring tuntutan publik. Hal ini diumumkan resmi oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Sejak kemunculan internet yang dahulunya bukan prioritas utama sekarang beralih fungsi menjadi kebutuhan individu tanpa batasan apapun. Demikian dikatakan bahwa sebagian mata pencaharian di dapat melalui jasa internet misalnya e-commerce, media periklanan, profesi influencer dan bisnis di platform sosial media.


Dalam siaran pers No. 53/HM/KOMINFO/02/2018 pada tanggal 19 Februari 2018 Dirjen Aptika Semuel A. Pengerapan mewakili Kementerian Kominfo mengatakan, "Percepatan pembangunan broadband akan terus dilakukan." Mengingat kata Semuel, ketersediaan internet di Indonesia akan merata karena pembangunan Palapa Ring yang segera rampung. Pemerintah nampaknya serius untuk mengupayakan warga negara yang melek IT agar terhindar dari kemunduran zaman tetapi perlu diingat ada banyak kajian yang harus dibenahi pemerintah bersama dengan warga negaranya.

Terlepas dari itu, publik masih menginginkan kepercayaan dari provider internet untuk memenuhi kualitas pelayanan. Menjawab keinginan konsumen Groovy satu dari sekian perangkat akses internet yang berpengalaman sejak tahun 1996 kini hadir memberikan layanan TV kabel dan Internet di rumah (WiFi) unlimited meski untuk sekarang cakupan area layanan baru ada di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Bandung. Khusus di Kota Jakarta dan Bandung tercover internet 50 mbps gratis 30 hari.

informasi selengkapnya di sini

Keunggulan lainnya seperti gambar di atas tersedia teknologi fiber optik di dalam rumah. Apa itu teknologi fiber optik? fiber optik digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi. Tidak usah dipungkiri bagaimana konsumen langsung menaruh kepercayaannya kepada pelayanan tersebut terlebih lagi dengan ragam pilihan paket internet. Sepatutnya kita mesti bangga hidup di era yang mengutamakan kemudahan dan efektifitas dalam menjelajah seluruh dunia. 

Mari mundur beberapa tahun ke belakang pertama kali TV kabel jadi unggulan hiburan setelah sosial media. Awal munculnya TV kabel ketika ditemukan tahun 1948 oleh John Walson lantaran kontur dan geografi daerahnya yang berbukit dan dikelilingi gunung. Ide awalnya sangat sederhana hanya memanfaatkan dataran tinggi yang mengelilingi daerah itu sehingga di bangun Antena Besar setelah dicoba penerimaan siarannya ternyata sangat bagus. TV kabel bisa diterima positif sebagai bidang bisnis media karena lebih baik dari siaran lokal mulai dari entertainment sampai olahraga dengan cakupan wilayah mancanegara tentu menjadi terobosan baru juga bagi Groovy.

Dewasanya perkembangan revolusi kearah era digital sangat berpengaruh besar di dunia saat ini. Tentu harus pintar memanfaatkan sisi positif sebaik mungkin terlebih lagi ada layanan TV kabel dan internet yang bisa di akses duduk manis di rumah selama 24 jam. Ketahuilah kita tidak dapat menolak era yang berkembang pesat seperti selogan Groovy "Feel free to terminate. 30 days money back guarantee."

***

Sumber Gambar: kominfo.go.id dan groovy.id
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Yogyakarta tidak pernah terganti dalam list resolusi saya di poin traveling, daerah istimewa yang mempertahankan unsur kesultanan dan warisan budaya berhasil buat saya menaruh hati dibanding harus wisata jauh ke Luar Negeri. Sebelum merealisasikan resolusi tersebut lebih dahulu saya browsing seluk-beluk wisata Jogja beruntung saya menemukan paket lengkap di blog RedDoorz mulai dari destinasi tempat, tips-trik, kuliner bahkan akomodasi penginapan pun ada untuk saya catat rapi di note. 

Alasan yang mungkin terdengar cukup aneh, saya nanti berencana tidak pilih penerbangan langsung Palembang-Yogyakarta singgah ke Jakarta saja naik transportasi kereta rute Jakarta-Jogja tantangan belajar jadi wisatawan toh pemandangannya asri nan segar. Selain itu, Jogja menawarkan banyak pilihan juga bagi manusia penyuka event maupun festival seni seperti saya begitu spesialnya Jogja di mata saya, segudang perjalanan di Jogja memang sangat menarik. List-to-do?

Kenal Situs Sejarah Lewat Candi


Kemegahan luar biasa menjadikan candi-candi di Jogja dalam salah satu warisan budaya oleh UNESCO. Sebagai lulusan teknik yang berkecimpung di dunia infrastruktur timbul rasa penasaran saya pada pembangunan para leluhur kita di zaman itu amat menyenangkan bisa kenal hal baru seiring waktu kawasan candi dipakai pula untuk tempat pegelaran musik contohnya Prambanan Jazz.

Menonton Pentas Seni dan Budaya


Ini nih, hal wajib yang dilakukan wisatawan tak terkecuali saya sendiri maklum di daerah tempat tinggal saya jarang ada pentas seni dan budaya seperti kebanyakan Daerah Jogja. Sisi positif yang dapat saya ambil keanekaragaman dari masyarakatnya saling toleransi. Bukan hanya itu, sepanjang tahun di Jogja digelar book fair, festival musisi indie, festival gamelan Jogja dan kegiatan-kegiatan khusus yang diselenggarakan oleh Keraton. Tidak ada kata bosan bagi saya menikmati hiburan atraktif dijamin ini murah apalagi meriah.

Alam Hijau di Dataran Tinggi


Saya patut tersenyum lebar karena tidak salah memilih Jogja sebagai daftar resolusi, guys wisata alamnya jangan sampai dilewatkan bayangkan disuguhi jejeran pepohonan hijau dengan latar pegunungan dan garis pantai plus udara segar, siapa yang nolak! Cocok untuk saya yang penat dari rutinitas monoton pingin seminggu tanpa gadget.

Cita Rasa Legendaris


Menyebutkan kuliner Jogja pasti teringat si gudeg tak lengkap berwisata tanpa mencicipi satu jenis makanan khasnya. Jujur, rasa gudeg buat saya penasaran meski saya bukan pencinta makanan manis seperti umumnya masakan daerah Jawa. Bagian serunya saat penjual ngeracik yang resepnya ada turun-temurun campuran berbagai hidangan lauk, sayuran, sambal dan bumbu rempah disajikan di daun pisang komposisi rasa gurih.

Tempat Santai yang Cozy


Ikon tempat nongkrong populer kalangan anak muda selain Jakarta dan Bandung yah, di Jogja. Saya bukan termasuk bagian milenial yang suka nongkrong-nongkrong cantik memesan kopi yang harganya bisa dipakai jajan tiga hari. Tongkrongan di Jogja ramah di kantong fokusnya di interior mulai dari modern sampai nuansa Indo-Holand. Bila mau solo trip saya akan bersantai naik andong nikmati jalanan Malioboro atau duduk di kafe seperti warga lokal. Tidak lupa saya cari tau apa tips-triknya di blog RedDoorz terutama yang belum pernah pergi sendirian seperti saya.

Bagaimana akomodasi penginapan?

pemesanan RedDoorz di sini

  • Kebetulan banyak penginapan di Jogja bekerjasama dengan RedDoorz ada ragam penginapan yang bisa kita pilih sesuai rekomendasi atau properti yang disarankan harganya bersahabat sudah termasuk pajak ditambah potongan promo pula dengan 6 guarantee service dari RedDoorz yaitu linen bersih, kamar mandi bersih, perlengkapan mandi, televisi, air mineral dan WI-FI gratis. Nah, traveling ke Jogja nanti saya tidak ragu lagi cari tempat penginapannya.
  • Nilai rata-rata ulasannya 4,6/5 disertai label Great Value karena pengunjung pasti inginkan budget setara backpacker sekaligus fasilitas memadai layaknya hotel berbintang. Ukuran kamar bisa disesuaikan kebutuhan lengkap oleh fasilitas penunjang juga seperti kolam renang, area parkir, ruang tamu dan dapur bersama.
  • Selain garansi pelayanan, RedDoorz sangat pengertian bagi wisatawan dong lokasi-lokasinya disebar tidak jauh dari pusat wisata dan belanja tentu saja saya akan pilih penginapan yang dapat dijangkau berbagai destinasi tujuan misalnya RedDoorz Plus near Tugu Jogja 2 hanya 800 meter dari Tugu Yogyakarta.

Lalu, rencana pencapaian tahun 2019 saya? Sederhana semua tentang perjalanan hidup harus lebih disyukuri ada harapan untuk dijadikan resolusi. Kalau dulu saya tidak pernah sama sekali nyusun daftar resolusi untuk tahun ini saya akan menyusunnya, mulai dari resolusi traveling ini. Berdoa semoga terwujud. Aamiin.

***

Dibuat untuk mengikuti Blog Kompetisi RedDoorz
dengan tema "Resolusi Traveling 2019"
Sumber Gambar: blog.reddoorz.com
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts
ana's. Powered by Blogger.

About me



"Semua ditulis atas pendapat ego, filosofi sosial, dan diskusi santai. Tulisan saya tidak istimewa hanya pengingat untuk saya baca ketika sulit berekspresi berharap seperti minuman yang diseduh; menghangatkan."

Social Media

  • LinkedIn
  • Twitter
  • Gmail

Categories

Artikel (2) Cerita Bersambung (10) Cerita Pendek (12) Ceritaku (8) Opini (9) Quotes (12)

recent posts

Blog Archive

  • ►  2024 (1)
    • ►  December (1)
  • ►  2022 (1)
    • ►  October (1)
  • ▼  2019 (7)
    • ►  April (2)
    • ▼  March (2)
      • Era Internet dan TV Kabel
      • Resolusi Traveling 2019: Jogja Sendu
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2017 (1)
    • ►  August (1)
  • ►  2016 (2)
    • ►  May (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
  • ►  2014 (6)
    • ►  December (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2013 (15)
    • ►  December (2)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2012 (10)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2011 (2)
    • ►  November (2)

Free Blogger Templates Created by ThemeXpose