Waktu Tenang

by - 22.10.22



Waktu penerbangan tidak sampai satu jam saya yang duduk di seat dekat jendela bergumam kapan suara pemberitahuan pilot untuk landing terdengar meski tahu pandangan masih tertutup awan. Hampir dua tahun tidak pergi berlibur garis bawah bukan disebut liburan tetapi berkunjung tipis-tipis ke Pulau Bangka. Menuju Kabupaten Bangka tepatnya mengarah ke pesisir pantai Sungailiat disambut dengan kenyamanan dan gerimis, saya merasakan aroma asin air laut menusuk hidung. 

Siang hari pantai sedikit surut tetapi udara sejuk tidak membiarkan pengunjung berdiam. Berjalan kecil sekitaran resort ada banyak aktivitas dilakukan, anak-anak berenang, penduduk memancing, barbeque, atau duduk saja sudah tergambar jelas senang di wajah. 

Jarak antar pantai ke pantai lain tidak jauh melewati jalan lurus walau pantainya memiliki ciri sama yang bebatuan perbedaan ada pada jenis pepohonan. Batu pantai sebagai pemecah ombak tersusun dibeberapa tempat seolah itu alami untuk ukuran besar batunya membentuk pulau kecil. Bila pantai di daerah lain terkenal pura atau terumbu karang di sini dijumpai ketenangan ombak selaras dengan kapal penambang timah berlalu-lalang. Indra pendengar langsung dimanjakan seperti tontonan relaxing sound di laman platform

Tidak mau terlewatkan pandangan, capture banyak gambar menelusuri setiap sudut pantai lupa kapan terakhir kali bertemu hamparan laut hanya rasa tenang yang dirindukan sama seperti tokoh Biru Laut dalam novel Leila S Chudori ia bisa menarik diri kembali ke sana. 

You May Also Like

0 comments